Sejarah dan Budaya
Sejarah dan Budaya
Regular price
Rp 85.000,00 IDR
Regular price
Sale price
Rp 85.000,00 IDR
Unit price
/
per
“Pada dasarnya, semua orang punya potensi menjadi intelektual, sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya, dan dalam cara menggunakannya. Tetapi tidak semua orang adalah intelektual dalam fungsi sosial.” (Antonio Gramsci)
Buku ini diterjemahkan dari Gramsci's Prison Notebooks, sebuah catatan-catatan pengalaman politik dan intelektual yang membentuk, mendukung dan melatarbelakangi gagasan dan pemikiran Gramsci ketika berada di penjara, terutama pemikiran-pemikirannya tentang hegemoni.
Banyak pengamat menganggap pemikiran-pemikiran Gramsci tidak gampang dicerna. Itu karena tulisan-tulisannya banyak menggunakan kata-kata yang tidak langsung menohok permasalahan, sehingga penuh dengan ungkapan-ungkapan kiasan. Semua ini ia lakukan untuk dapat meloloskan tulisan-tulisannya dari sensor penjara.
***
Antonio Gramsci adalah filsuf Italia, penulis, dan teoritikus politik. Tulisan-tulisannya menitikberatkan pada analisis budaya dan kepemimpinan politik. Kehidupannya sebagai aktivis telah membentuk kepribadiannya dan minatnya untuk menekuni bidang media massa, kebudayaan, serta kritik ideologi menjadi semakin kokoh. Bahkan, ia mengembangkan pemikiran dan konsepsi ideologi, serta menentang ideologi dominan yang dikembangkan oleh Negara.
Pada tahun 1928, Gramsci dijatuhi hukuman 20 tahun penjara oleh pemerintah fasis, Mussolini. Pemenjaraan Gramsci oleh Mussolini sebenarnya dimaksudkan untuk membungkam Gramsci. Akan tetapi, justru di dalam penjara itulah Gramsci menuliskan pemikiran-pemikiran briliannya, mulai pemikiran tentang peran intelektual, hegemoni, Negara, hingga civil society (masyarakat sipil).
Semua pemikirannya dituliskan dalam catatan hariannya di bawah ketatnya pengawasan Negara dan dalam suasana pesakitan yang luar biasa. Akhirnya, ia berhasil menulis sebanyak 34 buku catatan harian yang kelak diterbitkan dalam bentuk buku yang terkenal dengan The Prison Notebooks.
Nah, buku Sejarah dan Budaya ini merupakan artikel pilihan dari The Prison Notebooks karya Antonio Gramsci.
Buku ini diterjemahkan dari Gramsci's Prison Notebooks, sebuah catatan-catatan pengalaman politik dan intelektual yang membentuk, mendukung dan melatarbelakangi gagasan dan pemikiran Gramsci ketika berada di penjara, terutama pemikiran-pemikirannya tentang hegemoni.
Banyak pengamat menganggap pemikiran-pemikiran Gramsci tidak gampang dicerna. Itu karena tulisan-tulisannya banyak menggunakan kata-kata yang tidak langsung menohok permasalahan, sehingga penuh dengan ungkapan-ungkapan kiasan. Semua ini ia lakukan untuk dapat meloloskan tulisan-tulisannya dari sensor penjara.
***
Antonio Gramsci adalah filsuf Italia, penulis, dan teoritikus politik. Tulisan-tulisannya menitikberatkan pada analisis budaya dan kepemimpinan politik. Kehidupannya sebagai aktivis telah membentuk kepribadiannya dan minatnya untuk menekuni bidang media massa, kebudayaan, serta kritik ideologi menjadi semakin kokoh. Bahkan, ia mengembangkan pemikiran dan konsepsi ideologi, serta menentang ideologi dominan yang dikembangkan oleh Negara.
Pada tahun 1928, Gramsci dijatuhi hukuman 20 tahun penjara oleh pemerintah fasis, Mussolini. Pemenjaraan Gramsci oleh Mussolini sebenarnya dimaksudkan untuk membungkam Gramsci. Akan tetapi, justru di dalam penjara itulah Gramsci menuliskan pemikiran-pemikiran briliannya, mulai pemikiran tentang peran intelektual, hegemoni, Negara, hingga civil society (masyarakat sipil).
Semua pemikirannya dituliskan dalam catatan hariannya di bawah ketatnya pengawasan Negara dan dalam suasana pesakitan yang luar biasa. Akhirnya, ia berhasil menulis sebanyak 34 buku catatan harian yang kelak diterbitkan dalam bentuk buku yang terkenal dengan The Prison Notebooks.
Nah, buku Sejarah dan Budaya ini merupakan artikel pilihan dari The Prison Notebooks karya Antonio Gramsci.