Skip to product information
1 of 1

media-pressindo

Metamorfosis Sarekat Islam

Metamorfosis Sarekat Islam

Regular price Rp 70.000,00 IDR
Regular price Sale price Rp 70.000,00 IDR
Sale Sold out
Kover
Tiga dekade sebelum kemerdekaan RI, tepatnya dalam Kongres Sarekat Islam di Bandung pada 17-24 Juni 1916, Tjokroaminoto Pemimpin Besar Sarekat Islam sudah mencetuskan ide pemerintahan sendiri. Tjokro juga mengatakan “bahwa sudah tidak pantas lagi Hindia diperintah oleh negeri Belanda, bagaikan seorang tuan tanah yang menguasai tanah-tanahnya!”

Sarekat Islam menjadi salah satu organisasi dengan keanggotaan terbesar di masanya. Pada 1919 anggotanya tercatat sebesar 2,5 juta orang. Sarekat Islam sendiri sudah berkali-kali bermetamorfosis. Bermula dari laskar keamanan di Solo bernama Rekso Rumekso lalu menjadi Sarekat Dagang Islam (SDI), Sarekat Islam, Partai Sarekat Islam (PSI), hingga ke Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).

Meski semula digerakkan atas nama harga diri kesukuan dan kehormatan agama, dalam Sarekat Islam bibit nasionalisme tumbuh subur. Ada banyak nama-nama tokoh besar yang terpaut di dalamnya seperti Samanhudi, Martodharsono, Tirto Adhi Soerjo, Tjokroaminoto, Agus Salim, Abdoel Moeis, dan Semaoen. Sukarno juga tercatat pernah menjadi anak didik Tjokroaminoto, sang Pemimpin Besar Sarekat Islam.
View full details