Manusia Multi Karya: A Tribute to Raharja Waluya Jati
Manusia Multi Karya: A Tribute to Raharja Waluya Jati
Regular price
Rp 100.000,00 IDR
Regular price
Sale price
Rp 100.000,00 IDR
Unit price
/
per
Lengsernya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998 adalah puncak dari gerakan reformasi yang dipelopori oleh mahasiswa. Rangkaian gerakan itu dimulai dari dalam kampus-kampus akibat ketidakpuasan terhadap pemerintahan Soeharto yang dianggap otoriter dan tidak mampu mengatasi krisis ekonomi 1997-1998.
Raharja Waluya Jati sebagai aktivis mahasiswa UGM aktif melakukan gerakan perlawanan terhadap rezim pemerintah. Beliau adalah tokoh di balik terbentuknya PRD (Partai Rakyat Demokratik) yang kemudian memobilisasi massa melalui organ mahasiswa ekstra kampus di bawah Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID). Penggalangan massa mahasiswa, rakyat, dan elemen pro demokrasi memuncak di mimbar bebas di kantor PDI di Menteng pada 27 Juli 1996 yang berujung penangkapan seluruh presidium PRD oleh Tim Mawar Kopassus.
Kehidupan yang dijalani Jati selama 53 tahun memiliki banyak nuansa, makna, terobosan, tonggak dan banyak sekali mengukir cerita dalam sejarah Reformasi 1998. Buku ini sebagai pengingat perjuangan beliau beserta tokoh-tokoh Reformasi 1998.
Raharja Waluya Jati sebagai aktivis mahasiswa UGM aktif melakukan gerakan perlawanan terhadap rezim pemerintah. Beliau adalah tokoh di balik terbentuknya PRD (Partai Rakyat Demokratik) yang kemudian memobilisasi massa melalui organ mahasiswa ekstra kampus di bawah Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID). Penggalangan massa mahasiswa, rakyat, dan elemen pro demokrasi memuncak di mimbar bebas di kantor PDI di Menteng pada 27 Juli 1996 yang berujung penangkapan seluruh presidium PRD oleh Tim Mawar Kopassus.
Kehidupan yang dijalani Jati selama 53 tahun memiliki banyak nuansa, makna, terobosan, tonggak dan banyak sekali mengukir cerita dalam sejarah Reformasi 1998. Buku ini sebagai pengingat perjuangan beliau beserta tokoh-tokoh Reformasi 1998.