Inovasi dan Perjuangan Indonesia
Inovasi dan Perjuangan Indonesia
Buku ini berisi 22 catatan refleksi, capaian, inovasi, kritik dan usulan tentang 25 tahun perjalanan Otonomi Daerah (1999-2024) dari beragam aspek. Antara lain: pengalaman Kota Semarang mengelola sampah, Kab Tangerang melanir program sanitasi pesantren, penyediaan beasiswa pelajar dan mahasiswa oleh Pemda DKI Jakarta, Standarisasi jaminan sosial Rumah Sakit daerah di Surakarta dan lain-lain.
Pembelajaran utama adalah pertama, kecenderungan resentralisasi baik wewenang maupun fiskal. Sejumlah wewenang misalnya telah ditarik kembali ke Pemerintah Pusat. Memang telah terjadi redistribusi fiskal yang terus meningkat setiap tahun sejak 2011. Sebuah proses distribusi keuangan ke daerah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akan tetapi dari sisi kewenangan pola kebijakan menunjukkan terjadi upaya resentralisasi wewenang.
Kedua, terjadinya kemajuan-kemajuan dan inovasi di berbagai daerah, dan itu semua hanya mungkin terjadi dalam era otonomi daerah seperti yang ditulis dalam beberapa artikel. Semua itu menjadi modal awal agar Indonesia bisa melompat tinggi di masa depan. Indonesia memerlukan ekosistem dukungan lebih kuat kepada pemimpin daerah dan birokrasi daerah untuk lebih melayani dan responsif alih-alih kaku dan hirarkis.
Ketiga, akhirnya, buku ini memuat berbagai kajian yang menekankan dan mengajak semua pihak mendukung kapasitas dan kapabilitas pemda-pemda Indonesia untuk mampu dan sanggup menjadi birokrasi abad 21 dalam 20-25 tahun ke depan menjelang 100 tahun ulang tahun Repubik Indonesia.