Bung Karno, Nawaksara, dan G30S
Bung Karno, Nawaksara, dan G30S
Regular price
Rp 36.000,00 IDR
Regular price
Sale price
Rp 36.000,00 IDR
Unit price
/
per
"Saudara-saudara sekarang boleh pulang tidur dan istirahat. sedangkan bapak masih harus bekerja menyelesaikan soal-soal yang berat, mungkin sampai jauh malam nanti..."
(Akhir Pidato Bung Karno di Depan Musyawarah Besar Tehnisi, Istora Senayan, 30 September 1965 maam hari, beberapa jam sebelum Letkol Untung memulai Gerakan 30 September)
"Pesan ini secara implisit menyiratkan bahwa Soekarno masih harus mengurus beberapa hal menyangkut G30S-nya Untung."
(Antonie C.A. Dake, 2005. Sukarno's File)
Buku ini bermkasud mengumpulkan pernyataan-pernyataan Bung Karno, baik yang dikeluarkan secara resmi, maupun pernyataan yang disampaikan secara informal, yang menyangkut Gerakan 30 September. Diharapkan hal tersebut secara lebih lengkap, kita bisa menyimpulkan terlibat atau tidaknya Bung Karno dalam tragedi itu.
Apakah Bung Karno yang merancang gerakan tersebut dengan tujuan untuk mentranformasikan Indonesia menjadi negara sosialis sebeum ia meninggal? Atau, Bung Karno hanya berinisiatif mengamankan para jenderal yang tidak loyal, kemudian ada pihak lain yang "memboncengi" dan memanipulasi gerakan pembersihan tersebut? Atau, seperti yang diungkap dalam pidato Pel-Nawakara, bahwa ia dihadapkan pada seuah "dadakan total"?
(Akhir Pidato Bung Karno di Depan Musyawarah Besar Tehnisi, Istora Senayan, 30 September 1965 maam hari, beberapa jam sebelum Letkol Untung memulai Gerakan 30 September)
"Pesan ini secara implisit menyiratkan bahwa Soekarno masih harus mengurus beberapa hal menyangkut G30S-nya Untung."
(Antonie C.A. Dake, 2005. Sukarno's File)
Buku ini bermkasud mengumpulkan pernyataan-pernyataan Bung Karno, baik yang dikeluarkan secara resmi, maupun pernyataan yang disampaikan secara informal, yang menyangkut Gerakan 30 September. Diharapkan hal tersebut secara lebih lengkap, kita bisa menyimpulkan terlibat atau tidaknya Bung Karno dalam tragedi itu.
Apakah Bung Karno yang merancang gerakan tersebut dengan tujuan untuk mentranformasikan Indonesia menjadi negara sosialis sebeum ia meninggal? Atau, Bung Karno hanya berinisiatif mengamankan para jenderal yang tidak loyal, kemudian ada pihak lain yang "memboncengi" dan memanipulasi gerakan pembersihan tersebut? Atau, seperti yang diungkap dalam pidato Pel-Nawakara, bahwa ia dihadapkan pada seuah "dadakan total"?